Saturday, May 23, 2015

Ya Allah hanya kepadaMu hamba memohon ampunan


YA GHOFFAR
 Nurul Kh.


Ketika semua telah terjadi tak sebagaimana mestinya
Iman luntur karena cinta seorang insan tak bertanggung jawab
Hanya penyesalan yang dirasakan
Hanya diri begitu hina yang dirasakan
Dan ketika sebuah kesempatan diberikan
Air mata mengalir dan terus mengalir
Kelopak mata tak lagi nyaman ketika berkedip
Bibir pu menjadi kelu
Suara bergetar mengucap untaian-untaian do'a
Do'a memohon ampunan dari_Nya

Ya Allah Ya Robbi
Engkaulah yang menguasai diri ini
Tunjukkanlah jalan kebenaran kepada hamba
Jalan untuk kembali padaMu

Ya Allah Ya Ghoffar
Ampunilah hamba
Hambamu yang dirinya sarat dengan dosa
Ampunilah hamba
Hambamu yang telah jauh keluar dari jalanMu

Ya Allah Ya Rohman Ya Rohim
Izinkan hamba untuk mencintaiMu
Izinkan hamba untuk bisa merasakan nikmatnya cintaMu
Ya Allah Ya Rohman Ya Rohim
Hamba tunduk memohon kasih sayang dariMu
Di setiap waktu dan usiaku
Izinkan hamba untuk merasakan nikmatnya cintaMu





Purwokerto,23 Mei 2015
























Thursday, January 22, 2015

Hanya cinta q padaMu ya Rob yang tidak akan pernah ada yang bisa melarang ataupun menghalanginya.




















Love is cinta. Iya itu arti harfiah dari kata "love" tapi akan berbeda artinya jika bicara tentang "cinta". Memang tak asing kata cinta terdengar di sekitar kita entah itu terucap dari keluarga, teman, sahabat, kekasih maupun orang lain yang hanya iseng bilang "aku cinta kamu" cuma untuk mencari perhatian saja. Untuk aku sendiri yang aku rasakan cinta adalah sebuah ketulusan yang membuat aku bahagia,merasa memiliki waktu sehingga berpikir untuk menghentikan waktu beberapa detik ketika bersama orang-orang yang aku cintai dan mencintaiku. Itu hanya sedikit penafsiran cinta dari saya, ada beberapa penafsiran dari teman ketika aku menulis di fb "what is love?" inilah arti cinta bagi mereka,.
Kata teman lama ku cinta adalah perjalanan, perjalanan yang bagaimana entahlah itu tergantung yang menjalaninya. Mungkin perjalanan dari satu cinta ke cinta yang lain yang kita sudah merasa nyaman dengan cinta itu tapi di tengah perjalanan ada kerikil kecil atau bahkan batu yang menghentikan langkah kita dan memilih melangkah ke arah lain yang mungkin itu lebih baik.
Kata teman fb yang bernama Imam cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia  untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta itu tidak dapat dipaksakan cinta hanya dapat berjalan apabila kedua belah pihak ikhlas, cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri, karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa didapat dari pengertian pasangannya. Nah itu merupakan cinta diantara dua manusia yang berharap menemukan kebahagiaan dari sebuah cinta.
"Cinta itu ndan bisa diartikan tapi hanya bisa merasakan karna cinta tak harus memiliki" itu kata Mirza teman fb juga
Cinta itu bukan seperti jalan tol yang bebas hambatan. Cinta itu juga bukan seperti cek kosong yang dapat kau isi sesuka hatimu. Ada harga yang harus kau bayar, ada kesulitan, ada pengorbanan untuk mendapatkan cinta itu. Ini arti cinta bagi teman saya yang mengikhlaskan tulisannya saya jadikan referensi :)

Apapun arti dari istilah cinta yang pasti setiap manusia berharap ada sebuah kebahagiaan di tengah-tengah cinta itu sendiri. Dan yang pasti cinta sejati adalah cinta kedua orang tua untuk anaknya dan cinta Tuhan Allah SWT kepada hambanya dan tidak ada yang bisa melarang ketika seseorang memutuskan bahwa cintanya adalah Tuhannya.




Friday, January 9, 2015

Biasanya orang-orang mengenal makan khas Pati adalah nasi gandul. Hemm.. ada lagi lho makanan khas Pati selain itu, yang bikin aku selalu memikirkannya saat aku ngga di rumah (Pati) . alaaay dikiit :) . Yaudah langsung aja aku kenalin makanan tersebut adalah "petis jagung". Ini berbeda dengan petis tahu atau petis ikan yang kebanyakan orang sudah pernah menikmatinya. Petis jagung ini berbahan dasar tepung jagung yang dipadukan dengan bumbu yang membuat rasanya lebih nikmat dan sedaaaaap. Makanan yang satu ini yang bisa bikin aku kangen daerah asalku karena rasanya yang sedap dan lebih nikmat lagi kalau menikmatinya bareng-bareng sama temen, pulang dari les atau pas lagi liburan, siang-siang di pinggir jalan dengan pemandangan sawah yg menhijau, duuh bernostalgia jadi tmbah kangen. :-* :)



Akan tetapi untuk kandungan gizi saya masih belum bisa membahasnya, dan butuh teman-teman untuk memberikan komentnya mengenai nilai gizi yang terkandung pada makanan khas Pati yang lezat ini. Sok aja ya teman-teman tunjukin keahlianmu dalam menganalisis nilai gizinya :) 

Nah gimana penasaran buat mencoba merasakan lezatnya, enaknya dan nikmatnya makanan khas dari daerah asalku???? Bisa datang sendiri ke Pati trus cari tahu dimana MA YPRU Guyangan-Trangkil-Pati (sekalian promosi Madrasah tercinta) , nah di deket2 situ ada beberapa warung dimana kalian bisa mendapatkan petis jagung dan menikmatinya., 

Selamat mencoba.,  :) :) :) yang ini beda lho dari yang lain .,






Saturday, November 22, 2014

MAKALAH ANATOMI  DAN FISIOLOGI
SISTEM SARAF




Oleh :
Nurul Khomariah
G1B013003


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN
UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2014
BAB. I PENDAHULUAN





A.    Latar Belakang
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internak dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan, dan mengontrol interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan.
Sistem saraf juga berperan dalam iritabilitas atau kemampuan untuk menanggapi rangsangan. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu proses terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama. Pertama, input sensorik yaitu sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor yang terletak di tubuh baik eksternal maupun internal. Kedua, aktivitas integratif yaitu reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar disepanjang saraf sampai ke otak dan medula spinalis. Ketiga, outpur motorik yaitu impuls dari otak dan medula spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh, yang disebut sebagai efektor.
Susunan saraf dibagi atas dua bagian penting yaitu susunan saraf pusat atau sistem serebrospinal dan susunan saraf otonom yang mencakup susunan saraf simpatik dan susunan saraf parasimpatik. Susunan saraf pusat terdiri atas otak, sumsum tulang belakang dan urat-urat saraf atau sarf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum tulang belakang yang disebut urat saraf perifer (urat saraf tepi).
Tubuh manusia terdiri atas berbagai organ tubuh yang memiliki fungsi-fungsi tertentu yang berbeda. Pengaturan atau koordinasi sangat penting untuk mengatur organ-organ tubuh tersbut agar dapat bekerja sama dengan baik, sehingga dalam makalah ini akan dibahas tentang anatomi dan fisiologi sistem saraf.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana struktur saraf dan bagian-bagiannya?
2.      Bagaimana mekanisme rangsangan saraf ?
3.      Bagaimana pembagian sistem saraf ?
4.      Apa saja kelainan anatomi dan fisiologi sistem saraf ?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui struktur saraf dan bagian-bagiannya
2.      Mengetahui mekanisme rangsangan saraf
3.      Mengetahui pembagian sistem saraf
4.      Mengetahui kelainan anatomi dan fisiologi sistem saraf


BAB. II PEMBAHASAN
A.    Struktur Saraf dan Bagian-bagiannya
Sistem saraf dibangun oleh sel-sel saraf. Sel saraf atau (neuron) adalah sel khusus yang berfungsi menyampaikan rangsangn-rangsangan saraf (impuls saraf) diantara bagian –bagian dari sistem saraf. Setiap sel saraf terdiri atas tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit, dan akson.
1.      Badan Sel, atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari kompnen berikut :
a.       Satu nukleus tunggal, nukleus yang menonjol, dan organel lain seperti kompleks golgi dan miktokondria tetapi nukleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
b.      Badan Nissl, terdiri dari retikulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta beerperan dalam sintesis protein.
c.       Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
2.      Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek, serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
a.       Permukaan dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikhusukan untuk berhubungan dengan neuron lain.
b.      Neurofibril dan badan Nissl memanjang ke dalam dendrit.
3.      Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan leih panjang dari dendrit. Bagian ini menghantar impuls menjuhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain ( sel otot atau kelenjar ) atau ke badan sel neuron yang menjai asal akson.
Sel-sel saraf berpadu dan membentuk substansi kelabu dalam sisitem ini, seperti yang dijumpai dalam korteks otak dan pada bagian dalam susmsum tulang belakang. Serabut saraf atau akson membentuk substansi putih. Perbedaan warna  ini terjadi karena akson atau serabut penghantar diselimuti sejenis sarung yang terbentuk dari bahan seperti lemak yang mempunyai fungsi melindungi, memberi makan, dan memisahkan serabut-serabut saraf yang satu dari yang lain.
Sebuah serabut saraf mempunyai kemampuan kondktivitas (penghantar) dan eksitabilitas (dapat dirangsang). Serabut saraf berkemampuan memberikan reaksi atas rangsangan dari sumber luar, seperti rangsangan mekanik,  elektrik, kimiawi, atau fisik yang menimbulkan impuls yang dihantarkan melalui serabut saraf. Sebuah impuls saraf selalu dihantarkan melalui :
                    Dendrit                     Sel saraf                     akson
Proses tersebut dinamakan dalil penghantaran maju. Sebuah impuls dapat melintasi sejumlah neuron dengan cara yang sama.
            Impuls terdiri dari dua macam, yaitu :

Sunday, November 16, 2014

MAKALAH PATOFISIOLOGI




Oleh :
1.                  Nurul Khomariah                 G1B013003
2.                  Ema Listiawati                      G1B013005
3.                  I Made Fariz                          G1B013069








KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2014



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Keseimbangan nitrogen adalah perbedaan antara jumlah nitrogen yang masuk ke dalam tubuh setiap hari (terutama dari protein makanan) dan jumlah senyawa bernitrogen yang keluar melalui air kemih, keringat, tinja, dan sel-sel yang terlepas. Sebagian besar nitrogen asam amino diekskresi melalui urin. Keseimbangan nitrogen pada orang dewasa sehat adalah nol, yaitu jumlah nitrogen yang diperoleh dari makan setara dengan jumlah yang keluar. Apabila nitrogen yang keluar lebih banyak daripada yang diperoleh dari makanan, akan terjadi apa yang disebut sebagai kesimbangan nitrogen negatif. Keseimbangan nitrogen negatif timbul pada dua keadaan : apabila seseorang memakan terlalu sedikit protein, atau seseorang memakan protein yang kandungan satu atau lebih asam aminonya sedikit. Penyabab kekurangan asam amino yang menimbulkan keseimbangan nitrogen negatif adalah bahwa tubuh memerlukan komplemen lengkap ke-20 jenis asam amino untuk mensintesis protein. Apabila kesimbangan nitrogen negatif tersebut berlangsung lama, fungsi-fungsi tubuh akan terganggu karena hilangnya protein-protein penting (Marks,2000).
Di kulit asam amino mempunyai fungsi (Tabor & Blair,2009), yaitu pengisi/komponen kulit yaitu mempertahankan kelembaban alami (natural moisurizin factor), pengisi keratin (protein lapisan kulit luar), dan pengisi kolagen, regenerasi jaringan kulit yaitu pergantian kulit, dan untuk sintesis kolagen, melindungi terhadap kerusakan Sinar ultraviolet , mengurangi penbentukan melanin (pigmen kecoklatan atau hitam).
Kelembaban kulit memerlukan asam amino serin, glisin, alanin, citrullin, dan treonin, sedangkam protein lapisan kulit luar terdapat metionin, sistei, dan sisti. Asam amino untuk pembentukan kolagen adalah glisin, prolin, alanin, dan hidoksiprolin. Semua asam amino tersebut harus terpenuhi dalam jumlah yang tepat sehingga kulit terjaga dari beberapa ganggguan, terutama lapisa dermis sebagai jaringan ikat atau penyokong.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang efek keseimbanagan nitrogen negatif berupa gangguan metabolisme asam amino pada lapisan kulit dermis.

B.       Tujuan
1.         Mengetahui pengertian negative nitrogen balance.
2.         Mengetahui asam amino yang diperlukan lapisan kulit dermis.
3.         Mengetahui efek gangguan metabolisme asam amino pada lapisan kulit dermis.

BAB II
PEMBAHASAN
1.        Kesembangan nitrogen negatif
Keseimbangan protein negatif adalah ketika tubuh kehilangan banyak nitrogen dibanding yang diperoleh. Keseimbangan nitrogen negatif dapat terjadi dalam keadaan infeksi, luka bakar, kelaparan, demam, dan cedera.

2.        Asam amino yang diperlukan lapisan kulit dermis
Di kulit asam amino mempunyai fungsi (Tabor & Blair,2009), yaitu pengisi/komponen kulit yaitu mempertahankan kelembaban alami (natural moisurizin factor), pengisi keratin (protein lapisan kulit luar), dan pengisi kolagen, regenerasi jaringan kulit yaitu pergantian kulit, dan untuk sintesis kolagen, melindungi terhadap kerusakan Sinar ultraviolet , mengurangi penbentukan melanin (pigmen kecoklatan atau hitam).
Kelembaban kulit memerlukan asam amino serin, glisin, alanin, citrullin, dan treonin, sedangkam protein lapisan kulit luar terdapat metionin, sistein, dan sisti. Asam amino untuk pembentukan kolagen adalah glisin, prolin, alanin, dan hidoksiprolin. Semua asam amino tersebut harus terpenuhi dalam jumlah yang tepat sehingga kulit terjaga dari beberapa ganggguan, terutama lapisan dermis sebagai jaringan ikat atau penyokong.

Berikut ini adalah beberapa asam amino dan fungsinya yang dibutuhkan oleh lapisan dermis:
a.       Serine
Serin adalah neurotransmitter yang mengurangi rangsangan saraf tulang belakang dan merupakan komponen utama dari zat penting pada otak. Serin membungkus dan melindungi isi sel dan penting untuk struktur membran sel. Ini mengatur masuk dan keluarnya berbagai zat kimia yang dibutuhkan sel (excretes). Hal ini memungkinkan keutuhan struktur membran, fleksibilitas dan integritas sel.
b.      Prolin
Prolin adalah Komponen asam amino utama yang membantu produksi jaringan ikat. Jaringan ikat membentuk lapisan dermis pada kulit, tendon, ligamen, tulang rawan dan matriks tulang.
c.       Treonin
Asam amino ini bertindak tembok penghalang bagi glycine dan serin. Juga diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar berfungsi dengan normal.
d.      Metionin (Methionine)
Metionin adalah prekursor sistein dan kreatin. Dengan kata lain, tubuh dapat mensintesis dua asam amino dari metionin. Selain itu, metionin membantu menghilangkan zat beracun dari hati dan memfasilitasi regenerasi hati sekaligus mengurangi tingkat kolesterol darah.

e.       L-Sistein (L-Cysteine)

Sistein dapat melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel. Asam amino ini membantu pula dalam proses detoksifikasi tubuh, selain memberikan perlindungan terhadap toksisitas tembaga.

f.       L-Glisin (L-Glycine)

Glisin mengambil bagian penting dalam produksi glikogen yang kemudian disimpan di hati. Glikogen dipecah menjadi glukosa ketika tubuh sangat membutuhkan energi. Glisin juga mendukung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

3.        Gangguan metabolisme asam amino pada lapisan dermis.

Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari kerusakan/pengaruh lingkungan. Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman-kuman, panas, zat kimia, dan lain-lain. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari luar, dan ekskresi.
Sebagai alat ekskresi, kulit terutama mengeluarkan limbah metabolism berupa garam-garam (terutama garam dapur) dan sedikit urea, yang dibuang melalui pengeluaran keringat. Dari kapiler darah yang terdapat pada kulit, kelenjar keringat akan menyerap air dan larutan garam serta sedikit urea. Air beserta larutan garam dan urea yang terlarut kemudian dikeluarkan melalui pembuluh darah ke permukaan kulit tempat air diuapkan dan merupakan penyerap panas tubuh kita.
Kulit terdiri atas lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis. Lapisan luar berlapis-lapis terdiri atas korneum yang mati dan selalu mengelupas, stratum lucidum, stratum granulosum yang mengandung pigmen, dan stratum germinativum yang terusmenerus membentuk sel-sel baru ke arah luar. Di bawah lapisan epidermis, terdapat dermis yang mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu di luar tubuh.
Aktivitas kelenjar keringat ada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu badan dan system saraf pusat. Sistem ini dirangsang oleh perubahanperubahan suhu di dalam pembuluh darah, kemudian rangsangan dipindahkan oleh saraf simpatetik menuju kelenjar keringat. Oleh karena itu, jumlah kandungan larutan ataupun banyaknya keringat yang dikeluarkan selalu berbeda, semuanya ditujukan agar suhu badan selalu tetap.

Thursday, November 13, 2014



DEMAM TIFOID


LOGOUNSOED

Disusun oleh :
1.      Nurul Khomariah                    (G1B013003)
2.      Artha Claudia Marpaung        (G1B013011)
3.      Lu’lu’ Syarifah                        (G1B013025)
4.      Yesinta Bella Savitri               (G1B013087)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................ ........... 2                                                                                             
BAB I  PENDAHULUAN ............................................................................           ........... 3
A.    Latar Belakang ............................................................................ ........... 3
B.     Rumusan Masalah ....................................................................... ........... 3
C.     Tujuan ..................................................................................................... 4
BAB II  PEMBAHASAN .........................................................................................           5
A.    Riwayat Alamiah Tifoid ......................................................................... 5
B.     Hubungan Agent, Host dan Environment ...................................            ........... 8
C.     Upaya Pencegahan Penyakit Tifoid ............................................ ........... 10
BAB III  PENUTUP .................................................................................................            15
A.    Kesimpulan ................................................................................. ........... 15
B.     Saran ........................................................................................... ........... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................            ........... 17



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tifus merupakan penyakit infeksi akut yang termasuk endemik di Indonesia, yang dapat terjadi pada balita, anak-anak maupun orang dewasa. Demam Thipoid atau sering disebut dengan tifus ini bukan merupakan penyakit baru, namun kemunculannya sampai sekarang belum bisa diberantas. Panyakit ini juga dapat muncul kembali jika penanganannya atau pengobatannya  tidak sampai tuntas.
Kuman salmonella merupakan penyebab penyakit demam thypoid yang menyerang pada usus, jenisnya yaitu salmonella typhi dan salmonella paratyphi A, B, C. Salmonella typhi lebih ganas dibandingkan dengan salmonella paratyphi A, B, C. Salmonella dapat hidup lama di dalam tinja sampah, daging, telur, makanan yang dikeringkan, bahkan dalam bahan kimia seperti zat pewarna makanan sekalipun.
Di saat musim hujan, penyakit tifus mulai banyak menyerang karena bakteri dengan mudah berkembangbiak. Tifus sering terlambat terdiagnosis karena gejalanya mirip penyakit lain. Ciri-ciri umun gejala tifus yaitu pusing seperti akan flu, demam disertai nyeri, mual dan lemas, panas, badan terasa tidak enak dan lemas. Tifus disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang berasal dari makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut dari kotoran orang yang sebelumnya terkena tifus. Karenanya penyakit ini bisa menular, untuk itu bagi orang yang terkena tifus setelah buang air besar harus mencuci tangan hingga bersih.

B.     Rumusan Masalah
1.    Bagaimana riwayat alamiah penyakit typhus
2.    Bagaimana hubungan host, agent, environment dengan penyakit typhus
3.    Bagaimana pencegahan penyakit typhus

C.     Tujuan
1.    Mengetahui riwayat alamiah penyakit typhus atau demam tipoid.
2.    Mengetahui hubungan host, agent dan environment dengan penyakit typhus.
3.    Mengetahui cara pencegahan penyakit typhus.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Riwayat Alamiah Tifoid
Demam Tifoid (Typhus abdominalis,Typhoid fever, enteric fever) merupakan penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam selama satu minggu atau lebih dengan disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Penularan penyakit ini hampir selalu terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Penyakit tifoid disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella Typhosa, basil gram negatif, berflagel (bergerak dengan bulu getar), anaerob, dan tidak menghasilkan spora. Bakteri tersebut memasuki tubuh manusia melalui saluran pencernaan dan manusia merupakan sumber utama infeksi yang mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit saat sedang sakit atau dalam pemulihan. Kuman ini dapat hidup dengan baik sekali pada tubuh manusia maupun pada suhu yang lebih rendah sedikit, namun mati pada suhu 70°C maupun oleh antiseptik. Demam tifoidadalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B atau C (Soedarto, 1996).
1.      Masa Inkubasi dan Klinis Masa Inkubasi
Masa inkubasi dapat berlangsung 7 - 21 hari, walaupun pada umumnya adalah 10 - 14 hari. Pada awal penyakit keluhan dan gejala penyakit tidaklah khas, berupa :
a.       Anoreksia
b.      Rasa malas
c.       Sakit kepala bagian depan     
d.      Nyeri otot
e.       Lidah kotor
f.       Gangguan perut ( perut meragam dan sakit )


2.         Masa laten dan Periode Infeksi
Minggu Pertama ( awal terinfeksi )
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada awalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam tinggi yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºC hingga 40ºC, sakit kepala, pusing, pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100 kali permenit, denyut lemah, pernapasan semakin cepat dengan gambaran bronkitis kataral, perut kembung dan merasa tak enak,sedangkan diare dan sembelit silih berganti. Pada akhir minggu pertama,diare lebih sering terjadi. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta bergetar atau tremor.Episteksis dapat dialami oleh penderita sedangkan tenggorokan terasa kering dan beradang. Jika penderita ke dokter pada periode tersebut, akan menemukan demam dengan gejala-gejala di atas yang bisa saja terjadi pada penyakit-penyakit lain juga. Ruam kulit (rash) umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak-bercak ros (roseola) berlangsung 3-5 hari, kemudian hilang dengan sempurna. Roseola terjadi terutama pada penderita golongan kulit putih yaitu berupa makula merah tua ukuran 2 - 4 mm, berkelompok, timbul paling sering pada kulit perut, lengan atas atau dada bagian bawah, kelihatan memucat bila ditekan. Pada infeksi yang berat, purpura kulit yang difus dapat dijumpai.Limpa menjadi teraba dan abdomen mengalami distensi.

Minggu Kedua
Jika pada minggu pertama,  suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap hari, yang biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat pada sore atau malam  hari. Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus menerus dalam keadaan tinggi ( demam ). Suhu badan yang tinggi, dengan penurunan sedikit pada pagi hari berlangsung.Terjadi perlambatan relatif nadi penderita.Yang semestinya nadi meningkat bersama dengan peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat dibandingkan peningkatan suhu tubuh.Gejala toksemia semakin berat yang ditandai dengan keadaan penderita yang mengalami delirium.Gangguan pendengaran umumnya terjadi. Lidah tampak kering,merah mengkilat. Nadi semakin cepat sedangkan tekanan darah menurun, sedangkan diare menjadi lebih sering yang kadang-kadang berwarna gelap akibat terjadi perdarahan.Pembesaran hati dan limpa.Perut kembung dan sering berbunyi.Gangguan kesadaran.Mengantuk terus menerus, mulai kacau jika berkomunikasi dan lain-lain.

Minggu Ketiga
Suhu tubuh berangsung - angsur turun dan normal kembali di akhir minggu.Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan membaik, gejala-gejala akan berkurang dan temperatur mulai turun. Meskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan perforasi cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus.Sebaliknya jika keadaan makin memburuk, dimana toksemia memberat dengan terjadinya tanda-tanda khas berupa delirium atau stupor,otot-otot bergerak terus, inkontinensia alvi dan inkontinensia urin.Meteorisme dan timpani masih terjadi, juga tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan nyeri perut.Penderita kemudian mengalami kolaps.Jika denyut nadi sangat meningkat disertai oleh peritonitis lokal maupun umum, maka hal ini menunjukkan telah terjadinya perforasi usus sedangkan keringat dingin,gelisah,sukar bernapas dan kolaps.Dari nadi yang teraba denyutnya memberi gambaran adanya perdarahan.Degenerasi miokardial toksik merupakan penyebab umum dari terjadinya kematian penderita demam tifoid pada minggu ketiga.

Minggu keempat
Merupakan stadium penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.

B.     Hubungan Host, Agent. Dan Environment
a. Host
                  Manusia adalah sebagai reservoir bagi kuman Salmonella thypi.Terjadinya penularan Salmonella thypi sebagian besar melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh kuman yang berasal dari penderita atau karier yang biasanya keluar bersama dengan tinja atau urine.Dapat juga terjadi trasmisi transplasental dari seorang ibu hamil yang berada dalam bakterimia kepada bayinya. 18 Penelitian yang dilakukan oleh Heru Laksono (2009) dengan desain case control, mengatakan bahwa kebiasaan jajan di luar mempunyai resiko terkena penyakit demam tifoid pada anak 3,6 kali lebih besar dibandingkan dengan kebiasaan tidak jajan  diluar dan anak yang mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan beresiko terkena penyakit demam tifoid 2,7 lebih besar dibandingkan dengan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
            a. Faktor Biologis
Biasanya di lihat dari keasaman lambung, daya tahan usus, bakteri, pengetahuan kurang tentang faktor penyebaran penyakit, karier yang semakin hari semakin sibuk tanpa memperhatikan kesehatannya, ebiasaan makan-makanan yang pedas-pedas.
            b. Faktor Fisik
Dapat dilihat dari kurangnya berolahraga atau beraktivitas setiap hari dan jajan sembarangan tanpa memperhatikan kualitas makanan atau minuman yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kebersihan yang tidak terjaga di lingkungan sekitar.
            c. Faktor Kimiawi
Misalnya dengan pemberian obat pembasmi serangga untuk membasmi lalat sebagai vektor pembawa bakteri Salmonella thypi.
            d. Faktor Sosial
Biasanya dilihat dari ekonominya yang rendah dan gaya hidup yang kurang sehat. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya atau terjangkitnya penyakit tifoid. Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan adalah kebersihan lingkungan, makanan, serta minuman. Pastikan bahwa piring serta alat-alat lainnya yang kita gunakan makan dan minum bersih dan dicuci dengan sabun. Begitu pula manusia sebagai penjamu, sudah selayaknya cuci tangan menggunakan sabun sebelum memasukkan sesuatu kedalam mulut.


b. Agent
            Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi.Jumlah kuman yang dapat menimbulkan infeksi adalah sebanyak 105 – 109 kuman yang tertelan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.Semakin besar jumlah Salmonella thypi yang tertelan, maka semakin pendek masa inkubasi penyakit demam tifoid.

c. Environment
      Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai secara luas di daerah tropis  terutama di daerah dengan kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang rendah. Beberapa hal yang mempercepat terjadinya penyebaran demam tifoid adalah urbanisasi, kepadatan penduduk, sumber air minum dan standart hygiene industri pengolahan makanan yang masih rendah.Berdasarkan hasil penelitian Lubis, R. di RSUD. Dr. Soetomo  dengan desain case control, mengatakan bahwa higiene perorangan yang kurang, mempunyai resiko terkena penyakit demam tifoid 20,8 kali lebih besar dibandingkan dengan yang higiene perorangan yang baik dan kualitas air minum yang tercemar berat coliform beresiko 6,4 kali lebih besar terkena penyakit  demam tifoid dibandingkan dengan yang kualitas air minumnya tidak tercemar berat coliform.