MAKALAH
PATOFISIOLOGI
Oleh :
1.
Nurul Khomariah G1B013003
2.
Ema Listiawati G1B013005
3.
I Made Fariz G1B013069
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Keseimbangan
nitrogen adalah perbedaan antara jumlah nitrogen yang masuk ke dalam tubuh
setiap hari (terutama dari protein makanan) dan jumlah senyawa bernitrogen yang
keluar melalui air kemih, keringat, tinja, dan sel-sel yang terlepas. Sebagian
besar nitrogen asam amino diekskresi melalui urin. Keseimbangan nitrogen pada
orang dewasa sehat adalah nol, yaitu jumlah nitrogen yang diperoleh dari makan
setara dengan jumlah yang keluar. Apabila nitrogen yang keluar lebih banyak
daripada yang diperoleh dari makanan, akan terjadi apa yang disebut sebagai
kesimbangan nitrogen negatif. Keseimbangan nitrogen negatif timbul pada dua
keadaan : apabila seseorang memakan terlalu sedikit protein, atau seseorang
memakan protein yang kandungan satu atau lebih asam aminonya sedikit. Penyabab
kekurangan asam amino yang menimbulkan keseimbangan nitrogen negatif adalah
bahwa tubuh memerlukan komplemen lengkap ke-20 jenis asam amino untuk
mensintesis protein. Apabila kesimbangan nitrogen negatif tersebut berlangsung
lama, fungsi-fungsi tubuh akan terganggu karena hilangnya protein-protein
penting (Marks,2000).
Di
kulit asam amino mempunyai fungsi (Tabor & Blair,2009), yaitu pengisi/komponen
kulit yaitu mempertahankan kelembaban alami (natural moisurizin factor), pengisi keratin (protein lapisan kulit
luar), dan pengisi kolagen, regenerasi jaringan kulit yaitu pergantian kulit,
dan untuk sintesis kolagen, melindungi terhadap kerusakan Sinar ultraviolet ,
mengurangi penbentukan melanin (pigmen kecoklatan atau hitam).
Kelembaban
kulit memerlukan asam amino serin, glisin, alanin, citrullin, dan treonin,
sedangkam protein lapisan kulit luar terdapat metionin, sistei, dan sisti. Asam
amino untuk pembentukan kolagen adalah glisin, prolin, alanin, dan
hidoksiprolin. Semua asam amino tersebut harus terpenuhi dalam jumlah yang
tepat sehingga kulit terjaga dari beberapa ganggguan, terutama lapisa dermis
sebagai jaringan ikat atau penyokong.
Dalam
makalah ini akan dibahas tentang efek keseimbanagan nitrogen negatif berupa
gangguan metabolisme asam amino pada lapisan kulit dermis.
B. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian negative nitrogen
balance.
2.
Mengetahui asam amino yang diperlukan
lapisan kulit dermis.
3.
Mengetahui efek gangguan metabolisme
asam amino pada lapisan kulit dermis.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Kesembangan nitrogen negatif
Keseimbangan protein
negatif adalah ketika tubuh kehilangan banyak nitrogen dibanding yang
diperoleh. Keseimbangan nitrogen negatif dapat terjadi dalam keadaan infeksi,
luka bakar, kelaparan, demam, dan cedera.
2.
Asam amino yang diperlukan lapisan kulit
dermis
Di
kulit asam amino mempunyai fungsi (Tabor & Blair,2009), yaitu
pengisi/komponen kulit yaitu mempertahankan kelembaban alami (natural moisurizin factor), pengisi
keratin (protein lapisan kulit luar), dan pengisi kolagen, regenerasi jaringan
kulit yaitu pergantian kulit, dan untuk sintesis kolagen, melindungi terhadap
kerusakan Sinar ultraviolet , mengurangi penbentukan melanin (pigmen kecoklatan
atau hitam).
Kelembaban
kulit memerlukan asam amino serin, glisin, alanin, citrullin, dan treonin,
sedangkam protein lapisan kulit luar terdapat metionin, sistein, dan sisti.
Asam amino untuk pembentukan kolagen adalah glisin, prolin, alanin, dan
hidoksiprolin. Semua asam amino tersebut harus terpenuhi dalam jumlah yang
tepat sehingga kulit terjaga dari beberapa ganggguan, terutama lapisan dermis
sebagai jaringan ikat atau penyokong.
Berikut
ini adalah beberapa asam amino dan fungsinya yang dibutuhkan oleh lapisan
dermis:
a. Serine
Serin
adalah neurotransmitter yang mengurangi rangsangan saraf tulang belakang dan
merupakan komponen utama dari zat penting pada otak. Serin membungkus dan
melindungi isi sel dan penting untuk struktur membran sel. Ini mengatur masuk
dan keluarnya berbagai zat kimia yang dibutuhkan sel (excretes). Hal ini
memungkinkan keutuhan struktur membran, fleksibilitas dan integritas sel.
b. Prolin
Prolin
adalah Komponen asam amino utama yang membantu produksi jaringan ikat.
Jaringan ikat membentuk lapisan dermis pada kulit, tendon, ligamen, tulang
rawan dan matriks tulang.
c. Treonin
Asam
amino ini bertindak tembok penghalang bagi glycine dan serin. Juga diperlukan
untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar berfungsi dengan normal.
d.
Metionin (Methionine)
Metionin adalah prekursor sistein
dan kreatin. Dengan kata lain, tubuh dapat mensintesis dua asam amino dari
metionin. Selain itu, metionin membantu menghilangkan zat beracun dari hati dan
memfasilitasi regenerasi hati sekaligus mengurangi tingkat kolesterol darah.
e. L-Sistein (L-Cysteine)
Sistein dapat melawan
radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel. Asam amino ini membantu pula
dalam proses detoksifikasi tubuh, selain memberikan perlindungan terhadap
toksisitas tembaga.
f.
L-Glisin
(L-Glycine)
Glisin mengambil bagian
penting dalam produksi glikogen yang kemudian disimpan di hati. Glikogen
dipecah menjadi glukosa ketika tubuh sangat membutuhkan energi. Glisin juga
mendukung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3.
Gangguan
metabolisme asam amino pada lapisan dermis.
Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang berfungsi sebagai pelindung
tubuh dari kerusakan/pengaruh lingkungan. Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap
kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman-kuman, panas, zat
kimia, dan lain-lain. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi
kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari luar, dan ekskresi.
Sebagai alat ekskresi, kulit terutama mengeluarkan limbah metabolism
berupa garam-garam (terutama garam dapur) dan sedikit urea, yang dibuang
melalui pengeluaran keringat. Dari kapiler darah yang terdapat pada kulit,
kelenjar keringat akan menyerap air dan larutan garam serta sedikit urea. Air
beserta larutan garam dan urea yang terlarut kemudian dikeluarkan melalui
pembuluh darah ke permukaan kulit tempat air diuapkan dan merupakan penyerap
panas tubuh kita.
Kulit terdiri atas lapisan luar yang disebut epidermis dan
lapisan dalam yang disebut dermis. Lapisan luar berlapis-lapis terdiri
atas korneum yang mati dan selalu mengelupas, stratum lucidum, stratum
granulosum yang mengandung pigmen, dan stratum germinativum yang
terusmenerus membentuk sel-sel baru ke arah luar. Di bawah lapisan epidermis,
terdapat dermis yang mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan
saraf. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak yang bertugas menghalangi
pengaruh perubahan suhu di luar tubuh.
Aktivitas kelenjar keringat ada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu
badan dan system saraf pusat. Sistem ini dirangsang oleh perubahanperubahan
suhu di dalam pembuluh darah, kemudian rangsangan dipindahkan oleh saraf
simpatetik menuju kelenjar keringat. Oleh karena itu, jumlah kandungan larutan
ataupun banyaknya keringat yang dikeluarkan selalu berbeda, semuanya ditujukan
agar suhu badan selalu tetap.
Pengeluaran keringat yang berlebihan, seperti pada orang-orang yang
bekerja keras akan menyebabkan lebih cepat merasa haus dan sering mengalami
“lapar garam”. Demikian pula orang yang terkena terik matahari, keringat yang
keluar akan banyak mengandung larutan garam. Kehilangan garam-garam dari
larutan darah ini dapat menimbulkan kejang-kejang dan pingsan.
Contoh
kasus gangguan metabolisme asam amino pada lapisan kulit dermis:
Defisiensi
Niasin (Pallagra)
Pallagra adalah suatu penyakit
defisiensi yang terutama disebabkan oleh kekurangan niasin (asam
nikotinat),mengenai semua jaringan tubuh. Patologi secara histologis terjadi
udem dan degenerasi kolagen superfisial dermis. Pembuluh darah papiler
kongestif, dan ada infiltrasi limfosit perivaskuler dalam dermis. Epidermis
adalah hiperkeratotik dan kemudian menjadi atrofi.
Perubahan-perubahan pada kulit terjadi
juga pada lidah, membran mukosa mulut, dan vagina. Perubahan dapat disertai
dengan infeksi sekunder dan ulserasi. Dinding kolon menebal dan meradang dengan
tambalan pseudomembran, kemudian mukosa atrofi.
Gejala awal pallegra tidak jelas,
anoreksia, lemah, lesu, rasa terbakar, mati rasa dan pusing dapat merupakan
gejala prodromal. Sesudah defisiensi niasin lama, tampak gejala-gejala khas.
Tiga serangkai klasik terdiri dari dermatitis, diare, dan dimensia. Manifestasi
yang paling khas adalah manifestasi klinik kulit yang dapat berkembang mendadak
atau tersembunyi dan mungkin didapatkan
karena iritan,terutama karena cahaya matahari yang kuat. Manifestasi ini
mula-mula tampak sebagai erithema simetris pada permukaan yang terpapar yang
dapat menyerupai kulit terbakar karena cahaya matehari dan pada kasus yang ringan
mungkin luput dari perhatian. Lesi biasanya berbatasan tegas dengan kulit sehat
sekitarnya. Lesi pada kulit tangan kadang kadang mempunyai gambaran seperti
sarung tangan. Lesi kulit biasanya didahului oleh stomatitis, glositis, muntah
atau diare.
Diagnosis biasanya dibuat dari
tanda-tanda fisik glositis, gejala-gejala gastrointestinal, dan dermatitis
simetris. Pencegahan dapat dengan diet berimbang yang baik mengandung daging,
sayuran, telur, dan susu memenuhi masukan harian yang dianjurkan dengan demikian
penambahan niasin diperlukan hanya pada bayi yang minum ASI dari ibu yang
menderita pallagra atau anak dengan diet terbatas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dermis
atau yang sering disebut jaringan ikat atau jaringan penyokong memerlukan
berbagai macam asam amino seperti serine yang berfungsi sebagai pembungkus
dan melindungi isi sel dan penting untuk struktur membran sel, prolin berfungsi sebagai komponen utama yang memproduksi jaringan ikat,
treonin berfungsi sebagai menjaga sistem kekebalan tubuh agar berfungsi dengan normal, metionin berfungsi untuk membantu menghilangkan zat beracun dari hati dan
memfasilitasi regenerasi hati sekaligus mengurangi tingkat kolesterol darah, L-sistein berfungsi sebagai membantu
pula dalam proses detoksifikasi tubuh, selain memberikan perlindungan terhadap
toksisitas tembaga, L-glisin berfungsi sebagai mengambil bagian penting dalam produksi glikogen yang kemudian disimpan
di hati.
Lapisan
kulit memerlukan nitrogen dalam kelangsungan hidupnya agar tetap seimbang.
Nitrogen yang diperlukan harus
seimbang antara yang masuk dan yang keluar agar tidak terjadi gangguan pada
lapisan kulit.
B. Saran
Oleh
karena itu kita harus menjaga asupan nitrogen dalam tubuh kita terutama untuk
kulit. Keseimbangan harus diperhatikan antara nitrogen yang masuk dalam tubuh
maupun yang keluar tubuh agar tetap terjaganya keseimbangan dalam kulit. Kita
harus menghindari makanan yang sedikit protein tetapi juga harus menghindari
makanan yang memiliki double protein agar tidak mengganggu keseimbangan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dalam tata cara penulisan maupun materi yang ditampilkan. Maka kami memohon bimbingannya agar dalam pembuatan makalah selanjutnya sudah tidak ada kesalahan seperti ini dan sudah bisa menampilkan sesuai apa yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, dkk.
2001. Ilmu Kesehatan Anak Nelson .Jakarta. EGC.VOL.1. E/15
Djuanda,
Adhi; dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Jakarta :
FKUI. 2007
Marks, Dawn B, dkk. 2000. Biokimia Kedokteran
Dasar. jakarta : EGC.
Tabor A dan Blair RM.2009. nutritional
cosmetic :beauty from within. Burlington, MA : William Andrew.
0 comments:
Post a Comment